Kamis, 09 Januari 2014

CARA MUDAH MEMBASMI HAMA TIKUS



Pegunungan Kendeng Utara memiliki potensi tumbuhan yang kaya dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya adalah gadung. Bagi warga di Pegunungan Kendeng Utara, terutama di Kecamatan Sukolilo, gadung atau yang dalam bahasa latin dinamakan Dioscore sp ini lebih banyak diolah menjadi kripik. Jika diolah dengan cara yang benar, kripik gadung menjadi camilan yang gurih dan renyah. Selain diolah menjadi camilan, ternyata gadung juga bisa digunakan sebagai pembasmi hama (insektisida) alami.
Menurut para peneliti umbi gadung ternyata mengandung dioskorin salah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga tikus. Kandungan kimia umbi gadung yang berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme (anti makan, keracunan, bahkan manusiapun bisa mengalami ini), yaitu jenis racun dioscorin (racun penyebab kejang), diosgenin (antifertilitas) dan dioscin yang dapat menyebabkan gangguan syaraf, sehingga apabila memakannya akan terasa pusing dan muntah-muntah.
Selain itu, umbi gadung (Dioscorea composita) juga mengandung saponin, amilum, CaC2O4, antidotum, besi, kalsium, lemak, garam fosfat, protein, dan vitamin.  Komponen yang merugikan pada gadung yaitu zat beracun berupa asam sianida (HCN),  yang merupakan bahan aktif dalam pengendalian tikus.
Tumbuhan ini sebenarnya ada dua jenis, yaitu gadung KB (Dioscorea composita) yang mempunyai efek penekan kelahiran (aborsi atau kontrasepsi) yang mengandung steroid. Gadung jenis ini berbatang persegi empat dengan diameter 2-4 mm, tidak berduri, berdaun tunggal, berbentuk perisai dan permukaan daunnya licin. Sedangkan gadung racun (Dioscorea hispida), yang mempunyai efek penekan populasi yang biasanya mengandung alkaloid, berbatang bulat dan berduri, daunnya majemuk menjari beranak daun tiga, dan permukaan daun kasap. Kita bisa menggunakan dua jenis gadung ini sebagai insektisida alami dengan cara:
Bahan-bahan:
  1. Gadung 1 Kg
  2. Dedak padi/ jagung 1 kg
  3. Tepung ikan 1 ons
  4. Kemiri 5-10 butir
  5. Air secukupnya
Alat-alat:
  1. Penumbuk/ parut/ blender
  2. Ember
  3. Pengaduk
Cara membuat:
  1. Umbi gadung dikupas lalu dihaluskan dengan blender/ penumbuk/ parut bersama kemiri
  2. Campur dengan bahan-bahan lain kemudian campur air secukupnya
  3. Bentuk menjadi bola-bola kecil kurang lebih 10 gr, jika dibentuk bola pecah tambahkan sedikit air lagi
  4. Jemur sampai kering
  5. Umpankan bola-bola tadi pada tikus dengan cara meletakkan pada daerah sekitar lubang tikus
  6. Jika tikus betina makan umpan tersebut, dia tidak akan mati tapi akan mandul.
Gadung KB, sesuai namanya, tidak mematikan melainkan hanya akan membuat para tikus mandul. Berbeda dengan jenis gadung racun, yang dapat mematikan. Maka disarankan penggunaan gadung berselang-seling antara gadung racun dan gadung KB untuk menyiasati sifat tikus yang jera umpan.
Dengan mengetahui cara pemanfaatan gadung untuk insektisida alami ini kita bisa membasmi hama dengan cara yang murah dan mudah. Manfaat besar yang dikandung oleh gadung ini dapat terus kita rasakan jika Pegunungan Kendeng Utara dapat terjaga kelestariannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar