Jumat, 10 Januari 2014

Jagung dan bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan

Sumber Gambar: www.google.com
Salah satu dari hasil pertanian di Indonesia adalah tanaman jagung (Zea mays L.). Tanaman jagung (Zea mays) termasuk family Poaceae yang merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia , seperti di Madura dan Nusa Tenggara, juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak terutama bagian daun maupun tongkolnya. Jagung juga diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji yang dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentose, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furtural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Produksi jagung terbesar di Indonesia terjadi di Pulau Jawa yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing lima juta ton pertahun, setelah itu menyusul beberapa daerah di Sumatera antara lain Medan dan Lampung, sehingga produksi jagung Indonesia mencapai 16 juta ton pertahun.
Bagian-bagian Jagung yang dimanfaatkan
Berbagai hasil penelitian menunjukkan potensi bagian-bagian lain tanaman jagung yang bisa dimanfaatkan untuk kegunaan yang bernilai komersial. Diantaranya tongkol jagung yang potensi ketersediaannya cukup besar. Dalam berat keseluruhan, tongkol jagung terdiri atas kurang lebih 30% buah jagung. Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah tongkol jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak atau hanya digunakan sebagai pengganti kayu bakar.
Bagi masyarakat yang miskin dengan air bersih, pemanfaatan tongkol jagung sangat efektif untuk mengurangi masalah pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau panjang. Hal ini disebabkan karena dalam tongkol jagung terdapat kandungan yang mampu menyerap air.
Dewasa ini jagung tidak hanya digunakan untuk bahan pangan tetapi juga untuk pakan. Dalam beberapa tahun terakhir proporsi penggunaan jagung oleh industri pakan telah mencapai 50% dari total kebutuhan nasional. Dalam 20 tahun ke depan, penggunaan jagung untuk pakan diperkirakan terus meningkat dan bahkan setelah tahun 2020 lebih dari 60% dari total kebutuhan nasional.
Secara rinci hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain :
1) Batang dan daun muda untuk pakan ternak;
2) Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos
3) Batang dan daun kering untuk kayu bakar;
4) Batang jagung untuk lanjaran atau turus;
5) Batang jagung untuk pulp (bahan kertas);
6) Buah jagung muda atau putren (jawa) untuk sayuran, bergedel, bakwan, sambal goring, dll.
7) Biji jagung tua untuk pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk, biscuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku industry bir, industry farmasi, dextrin, perekat, industry textile.
Dengan uraian tersebut di atas diharapkan pemanfaatan bagian-bagian tanaman jagung sehingga tidak ada bagian yang terbuang dan pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah.
Siti Nurjanah Penyuluh Pertanian Madya, Pusat Penyuluhan Pertanian. BPPSDMP Kementerian Pertanian. Email : snurjanah8514@yahoo.com
Sumber :
1) Pedoman Bertanam Jagung, Tim Karya Tani Mandiri, Seri Budi Daya Tanaman. 2010.
2) http://rangonpers.blogspot.com
3) http://www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar